Pantauan wartawan koran ini di lapangan, Senin (6/6), kemacetan kerap terjadi sejak pagi hingga siang. Hal ini akibat adanya kendaraan yang parkir di badan jalan dan banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar dagangannya di sekitaran jalan negara itu. Ironisnya, sejauh ini tidak ada petugas yang melakukan penertiban dan pengaturan lalu lintas. Beberapa kendaraan, baik yang berhenti sejenak ataupun parkir cukup lama, menambah penyebab kemacetan. Hal ini dikarenakan badan jalan yang sempit bertambah sempit.
“Beberapa hari terakhir ini memang sering terjadi kemacetan. Entahlah kemana petugasnya, sudah jarang sekali terlihat di pasar ini,” ujar Effendi, salah seorang tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan pasar itu.
Ditambahkannya, kalau sebelumnya setelah adanya petugas khusus yang mengatur jalan memang sempat ada tampak hasilnya. Pengendara juga cukup mematuhi peraturan yang ada, karena akan dikenakan tilang.
Namun, akhir-akhir ini sudah mulai banyak kendaraan yang parkir sembarangan, sehingga jalan menjadi macet. Hal senada dikatakan, Yuhendri, warga lainnya, cara yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya kemacetan di kawasan pasar ini hanyalah dengan melakukan pelebaran jalan dan penyediaan tempat parkir khusus. Dengan demikian, kendaraan yang parkir tidak akan menganggu arus lalu lintas, selain itu badan jalan tidak begitu sempit.
“Kalau kondisinya sekarang ini, ada satu kendaraan besar, seperti bus ataupun fuso, pastilah kemacetan tidak bisa dihindari. Ya, tentunya ini memerlukan pelebaran badan jalan ini,” terangnya.
Kepala Dinas PU Empat Lawang, Ismail Hanafi melalui Kabid Bina Marga, Rubinsi mengatakan, Pemkab Empat Lawang sudah merencanakan pelebaran badan jalan ini, hanya saat ini belum bisa direalisasikan karena keterbatasan dana. Pihaknya sudah mengajukan dana pelebaran jalan tersebut ke pemerintah pusat.
“Tahun 2010 yang lalu sudah dilakukan pelebaran jalan di depan perkantoran Pemkab Empat Lawang. Sebenarnya, pelebaran itu direncanakan hingga ke kawasan pasar, namun karena terkendala dana belum bisa direalisasikan,” pungkasnya.(04)