F-Saukani/Empat Lawang Pos
DAS : Kondisi DAS di Desa Tanjung Makmur Kecamatan Tebing Tinggi, tanah terus tergerus aliran sungai musi. Foto diabadikan Minggu (10/10).
EMPAT LAWANG- Bangunan didaerah pinggiran sungai sangat dimungkinkan terjadi longsor. Seperti halnya kondisi yang terjadi di Desa Tanjung Makmur Kecamatan Tebing Tinggi, terus tergerus dan sangat membutuhkan dibangun tembok penahan.
Pantuan wartawan koran ini, kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) sudah hampir memakan sebagian desa. Bangunan rumah penduduk jaraknya hanya berkisar satu meter dari tepi sungai. Dengan derasnya aliran sungai Musi yang menerjang daerah, memungkinkan dapat terus tergerus dan berpotensi longsor.
Dari beberapa bekas batangan tembok dipinggiran desa, dipastikan sebelumnya telah dibangun tembok penahan. Tetapi kemungkinan karena posisi bangunannya berdiri dilokasi terjangan air, tembok penahan yang ada sudah ambruk.
Jika tidak segera diantisipasi, sepanjang lebih kurang 150 meter DAS dilokasi itu akan longsor dan terbawa arus sungai.
Marwan (33) warga setempat mengatakan, bangunan tembok penahan di sekitar DAS terutama titik rawan lonsor sangat penting. Karena jika sungai Musi kembali pasang maka gerusan akan semakin memperparah keadaan, sehingga pemukiman warga dapat terbawa aliran sungai.
“Kalau hujan atau sungai Musi pasang kami tidak bisa tenang takut longsor. Karenanya diharapkan dibangun tembok penahan di titik rawan longsor,” katanya, Minggu (10/10).
Jika ditinjau dari posisi titik rawan tersebut, setidaknya pembangunan tembok penahan harus lebih diperkuat. Dengan kata lain posisi tembok tidak harus tegak, melainkan dapat dibangun jenis landai dengan kemiringan agar aliran air tidak terlalu kuat menerjang bangunan.
“Untuk tekhnisnya kami tidak tahu, yang pasti kami harap dapat kembali dibangun. Karena saat ini kami mulai khawatir, apalagi saat musim penghujan dan air sungai pasang,” imbuhnya.
Senada dikatakan, Amri (47) warga lain, jika tidak dibangun tembok penahan atau beronjong, bangunan rumah warga akan longsor bahkan jalan menuju desa tersebut juga dapat terputus. Karena saat ini posisi badan jalan, sudah terlalu dekat dengan air. Bahkan tanah penahan dibawahnya, sudah mulai tergerus arus deras sungai Musi.
“Ya kami harap dapat segera dibangun, sebelum kondisinya semakin parah,” harapnya.
Sementara, Kadus I Tanjung Makmur Usman (34) menhatakan, mengenai pembanguna tembok penahan dirinya belum menyampaikan usulan. Tetapi untuk pembangunan bronjong telah disampaikan ke pemkab langsung, namun hingga kini warganya belum menerima jawaban atas usulan tersebut. Pengusulan pembangunan bronjong sepanjang 150 mater dengan tinggi empat meter. Diharapkan dapat terealisasi setidaknya sebelum gerusan tanah semakin besar mengakibatkan kerugian.
“Jika tidak ditangani secepatnya maka berpotensi terjadinya longsor, namun hingga kini kami belum mendapat kejelasan kapan dibangun,” terangnya.(02)
0 komentar