SAYUR : Lokasi pedagang sayur yang berada di pasar tradisional Tebing Tinggi. Foto diabadikan Selasa (12/10).
EMPAT LAWANG- Kebutuhan harga pokok sembako di pasar tradisional Tebing Tinggi, berangsur melonjak. Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan jumlah barang yang masuk di pasar, dan meningkatnya permintaan ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dapur.
Menurut, Juhar Effendi (38) salah seorang pedangang sayur di pasar Tebing Tinggi, kenaikan harga bahan dapur seperti cabe, wortel dan sayuran saat ini karena memang permintaan dari konsumen meningkat sementara stok pemasukan barang saat ini masih sangat kurang. “Baru beberapa hari ini ada peningkatan harga, tapi tidak begitu melonjak draktis dan masih bekisar Rp 2.000 hingga Rp 5.000 perkilo,” ungkapnya.
Dikatakannya, kenaikan tertinggi terjadi pada cabai muilai terasa melonjak, dari Rp 19 ribu hingga Rp 24 ribu perkilo. Lalu cabai rawit naik Rp 2.000 perkilonya. “Karena ada kenaikan harga BBM membuat ongkos transportasi barang juga naik. Selain itu kurangnya pasokan membuat pedagang harus menaikkan harga dari harga dasar,” imbuhnya.
Para penjual di Pasar tradisional Tebing Tinggi kini mengeluh dengan kadaan pasar yang belum diperhatikan sepenuhnya. Karena saat melapak di sisi jalan mobil membuat dagangannya menjadi kotor dan berdebu.
“Sebelum pasar Musi II di selesaikan, setidaknya diberikan tempat yang layak. Dengan kondisi sekarang, bila hari hujan kami terpaksa bergegas, jika tidak maka barang kami akan hanyut,” terangnya.
Ditambahkan Juhar, pedagang mau tidak mau harus menaikan harga barang karena barang dipasaran agen memang naik. Jadi pedagang hanya ikut-ikutan menaikan barang.
“Kenaikan harga ini tergantung dari harga penyambutan, dan banyak barang yang kami terima untuk dipasarkan,” ujarnya seraya menambahkan, para pedagang dan pembeli di pasar tradisional Tebing Tinggi saat ini juga mengeluhkan dengan lokasi yang kurang bersahabat dengan para pedagang.
Sementara,Aini (43) warga Tebing Tinggi megungkapkan dengan meingkatnya harga secara bertahap ini membuat dirinya sedikit resah karena kebutuhan dapur merupakan hal yang tidak dapat ditingalkan untuk memenuhi tuntutan seorang ibu rumah tangga.
“Semua kebutuhan pokok naik terus. Jadi bagaimana untuk memenuhi kebutuhan dapur. Terkadang bila barang sedikit malah harganya semakin mahal, mau masak harga minyak masih mahal,” imbuhya. (K-3)
0 komentar