EMPAT LAWANG- Sebagian besar warga kabupaten Empat Lawang masih mengunakan air sungai untuk keperluan sehari hari, seperti Mandi, Cuci, Kakus (MCK) maupun untuk Memasak, dari anak-anak hingga orang dewasa. Dengan kondisi air sungai Musi surut, keruh dan kotor, karena banyaknya sampah, namun untuk alternative lain sebagai sarana air bersih masih kurang.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Empat Lawang, M Siregar, melalui Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Rizal Effendi mengatakan, pihaknya akan menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Upaya ini akan dilakukan dengan cara sosialisasi ataupun pemasangan baliho.
”Kami telah mengganggarkan dana untuk pembuatan 16 baliho yang nantinya akan dipasang pada beberapa titik. Terutama pada Daerah Aliran Sungai (DAS) tempat pemukiman penduduk.” Ungkapnya.
Selain ajakan untuk tidak membuang sampah ke sungai, himbauan lain juga agar masyarakat jangan memanfaatkan keadaan surutnya sungai Musi melakukan penyetruman ataupun memutas untuk menangkap ikan. Karena hal ini juga dapat merusak biota yang ada di dalam sungai.
“Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan, jangan sampai tercemari, dan jangan sampai memanfaatkan keadan dengan mengunakan putas maupun setrum untuk menangkap ikan. Apalagi dampak pencemaran itu masyarakat yang merasakan sendiri,” terangnya.
Apabila masyarakat menggunakan ataupun mengkonsumsi sungai yang sudah tercemar itu akan mudah terserang penyakit. Seperti gatal-gatal pada kulit jika mandi ke sungai. Sedangkan apabila dikonsumsi bisa menyebabkan penyakit diare, tipes dan berbagai jenis penyakit lainnya.
“Kalau sudah tidak layak pakai, masyarakat jangan lagi menggunakan atau mengkonsumsi untuk menjaga kesehatan diri masing-masing. Dan juga menjaga kebersihan lingkungan serta membiasakan diri hidup sehat,” imbuhnya. (02)
0 komentar