EMPAT LAWANG-Sejak beberapa tahun terakhir Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) tidak berfungsi lagi, karenanya keresahan masyarakat akan terjadinya tindak kriminalitas semakin meningkat. Kondisi tersebut mendesak sejumlah warga Empat Lawang, untuk mempertanyakan penerapan Siskamling. “Apalagi kami yang berada di daerah terpencil, karena tidak adanya penjagaan keamanan kami merasa cemas. Sebelumnya memang ada Poskamling yang dikelola aparat desa dan masyarakat, tetapi saat ini sudah tidak aktif lagi bahkan pos keamanan yang ada banyak yang hancur,” ungkap Andi (25) warga Tebing Tinggi kepada wartawan koran ini, Rabu (14/4).
Dikatakannya, jika hanya mengandalkan pengamanan dari pihak Kepolisian tidak mungkin dapat dilakukan dengan cepat. Karena kemungkinan terkendala jarak ke lokasi kejadian, apalagi di daerah yang sangat terpencil. Seharusnya selalu ada pengamanan di desa, sebagai pengawasan sebagai antisipasi tindak kriminalitas, “Seharusnya Siskamling diaktifkan lagi, terutama yang dilakukan dengan swadaya masyarakat. Tetapi untuk mengerakkan kegiatan tersebut, harus ada koordinasi dari Pemerintah Empat Lawang. Setidaknya difasilitasi pembangunan pos keamanan di desa, atau untuk operasional para pengaman tersebut,” harapnya.
Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Empat Lawang, Lutfi Umar melalui Kabid Perlindungan Masyarakat, Deni Irwandi mengatakan, untuk mengaktifkan lagi pengamanan di desa pihaknya akan melakukan pelatihan Pertahanan Sipil (Hansip). Kegiatan tersebut direncanakan pada Mei 2010 mendatang. “Untuk perekrutan sudah kami lakukan sejak beberapa tahun terakhir, tetapi untuk tambahan masih dilakukan pendataan. Pelatihan akan dilakukan di Empat Lawang oleh Kesbangpol Linmas,” ungkap Deni.
Dijelaskan Deni, jumlah hansip yang disiapkan untuk dilatih sekitar 10 orang setiap desa, ditambah 30 orang perwakilan dari ibukota kecamatan masing masing. Dengan demikian jumlah keseluruhannya, jika dikalikan jumlah desa dan kelurahan saat ini sebanyak 154 desa dan dua kelurahkan. Jadi jumlah keseluruhan anggota hansip sebanyak 1560 orang ditambah 210 untuk setiap ibukota kecamatan. “Pendataan sementara sudah ada, untuk pendataan selanjutnya masih menunggu laporan dari masing- masing desa di Empat Lawang. Para peserta latihan dibatasi usianya maksimal 40 tahun, atau dengan kata lain yang dianggap masih aktif,” jelas Deni.
Ditambahkan Deni, jika dalam anggaran tahun 2010 ini disetujui pemerintah, pihaknya sudah mengagendakan pembangunan Poskamling untuk 75 lokasi. Dalam penempatan disesuikan dengan lokasi yang dianggap rawan tindak kriminalitas dan berbagai bencana alam. Untuk pelatihan nantinya, akan diberikan berbaga materi tentang kedisiplinan, wawasan lingkungan, keterampilan menjaga lingkungan dan tanggung jawab.
”Upaya pembinanan ini dilakukan untuk meningkatan minat masyarakat dalam membantu menjaga keamanan desanya. Agar dalam kegiatan sehari-hari masyarakat dapat terhindar dari berbagai Hambatan Tantangan Ancaman dan Gangguan (HTAG) serta hal-hal yang dapat mengganggu keamanan masyarakat,” pungkas Deni.(mg01)



0 komentar