EMPAT LAWANG - Janji pemerintah Kabupaten Empat Lawang akan membayar gaji kepala desa (Kades) setiap bulan benar-benar terwujud. Sejak awal Maret 2010, Kades dan perangkatnya mulai menerima gaji setiap bulan sama seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) lainnya.
Kepastian ini disampaikan Bupati Empat Lawang, H Budi Antoni Aljufri (HBA) melalui Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), H Amin Daud kepada wartawan koran ini. “Sesuai dengan keinginan Pak Bupati, mulai Maret gaji seluruh perangkat desa sudah dapat dibayarkan setiap bulan. Sebelumnya mereka (Kades,red) memang menerima gaji setiap tiga bulan sekali,”ungkap Amin Daud.
Diakui Amin, pembayaran gaji kepada perangkat desa belum bisa dilakukan mulai Januari 2010 lalu disebabkan belum disahkannya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Empat Lawang. “Keterlambatan pembayaran tidak ada unsur kesengajaan. Terlebih gaji merupakan hak perangkat desa, jadi tidak ada alasan untuk menghambat pembayaran,”tegas Amin.
Setelah menerima gaji yang belum dibayar Amin meminta kepada para Kades untuk bekerja secara profesional. Diharapkan para Kades dapat melayani masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sebelumnya memang beberapa Kades di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang mengeluhkan hal ini. Sudah dua bulan terakhir mereka mengaku belum menerima gaji yang menjadi haknya. Seharusnya mereka menerima uang honor jabatan setiap awal bulan sejak Januari 2010 lalu.
Salah seorang Kades di Kecamatan Tebing Tinggi, yang tidak mau disebutkan namanya kepada Empat Lawang Pos mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji tersebut. Sebagai ujung tombak pemerintahan di pedesaan dirinya menuntut mendapatkan perhatian serius pemerintah Kabupaten Empat Lawang. ”Harapan kami gajian setiap bulan,”katanya.
Selain itu ia berharap keluhannya dapat ditanggapi dan direalisasikan. Kendati gaji tersebut tidak terlalu besar namun sangat berarti sebagai motivasi menjalankan tugas dan tanggung jawab membangun Empat Lawang EMASS.”Gaji kami memang kecil tapi lumayan sebagai motivasi kerja,”katanya.
Kendati terlambat menerima gaji, namun diakuinya hal ini tidak mengganggu pelayanan di pedesaan. Dirinya tetap berkomitmen akan tetap menjalankan kewajiban membantu dan melayani masyarakat ditingkat desa.”Kalau soal tugas tetap dilayani tidak ada kata berhenti, kami dipilih masyarakat untuk melayani masyarakat. Gaji soal lain,” ucapnya seraya mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis. (09)
0 komentar