EMPAT LAWANG- Sebagai langkah pengembangan objek wisata Kabupaten Empat Lawang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengagendakan pengelolaan objek wisata agro yang berwawasan taman buah. Hal ini sesuai dengan potenis daerah Empat Lawang yang memiliki aneka Sumber Daya Alam (SDA) dari jenis pertanian dan perkebunan. “Dari beberapa lokasi yang berpotensi, diyakini pengembangan objek wisata air terjun Tujuh Panggung (TP) di Desa Tanjung Alam Lintang Kanan dan Suban Air Panas di Desa Penantian Pasemah Air Keruh memang lebih unggul,” ungkap Kepala Disbudpar Empat Lawang, Bustomi kepada wartawan koran ini, Senin (5/4).
Dijelaskan Bustomi, penyusunan program pengembangan wisata tersebut sudah dimulai sejak 2008 dengan menyiapkan rencana induk pengembangan wisata daerah (Ripda). Karenanya sejalan dengan pembahasan rencana tersebut Disbudpar menjalankan program pembersihan lokasi-lokasi yang berpotensi wisata di Empat Lawang.
“Pada 2010 kami sudah menyiapkan master plan untuk dua wisata unggulan. Selanjutnya pada rencana kerja (Renja) 2011 baru dilakukan pengembangan bentuk fisik. Tetapi sesuai agendanya kami mendahulukan lokasi air terjun tujuh panggung, karena objek tersebut lebih mempunyai nilai jual,” jelas Bustomi
Dikatakan Bustomi, untuk pengembangan objek wisata agro, sejak program rancangan awal hingga pembangunan bentuk fisik dilakukan melalui pendanaan dari Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Namun berdasarkan hasil saring dengan pihak Provinsi Sumatera Selatan, diyakini pada pembangunan bentuk fisik akan mendapat bantuan dari tingkat satu provinsi sebesar Rp 1,5 miliar. ”Sesuai petunjuk Bupati Empat Lawang untuk pengembangan fisik tahap pertama, akan difokuskan di objek wisata Air Terjun Tujuh Panggung di Lintang Kanan, karenannya saat ini Disbudpar masih mempersiapkan konsep fisik objek wisata agro Empat Lawang tersebut,” kata Bustomi
Dalam menyiapkan daerah potensi agro wisata, menurut Bustomi, Disbudpar akan bekerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan Pekerjaan Umum (PU) Empat Lawang. Tentunya untuk pengaturan efek wisata perkebunan dan pertanian serta bangunan fisik di lokasi wisata. “Akan diupayakan agar suasana objek wisata tersebut seperti taman yang penuh dengan aneka ragam jenis tanaman berbuah, tetapi tidak merubah suasana aslinya. Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan pihak yang berkompeten dibidang tersebut, agar dalam pencapaian hasilnya nanti dapat diciptakan suatu lokasi wisata yang masih alami,” imbuh Bustomi penuh semangat.
Bustomi berharap, masyarakat Empat Lawang terutama para Camat dan Kades dapat memberikan dukungan dalam pengembangan objek wisata dan seni budaya di setiap daerah. Terutama pihak terkait yang lebih mengerti untuk memberikan saran dalam penyempurnaan wisata di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati. “Tidak hanya pengembangan wisata agro, hendaknya masyarakat juga mengembangkan potensi dan kreatifitas untuk menghidupkan sanggar seni di daerah, baik dalam lingkungan masyarakat ataupun di tingkat sekolah,” pungkas Bustomi (mg 01).
0 komentar