EMPAT LAWANG-Kelulusan peserta Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang akan diikuti murid SD di Indonesia ditentukan pihak sekolah. Penerapan konsep UASBN yang diberlakukan di tingkat SD/MI berbeda dengan Ujian Nasional SMP/MTs dan Ujian Nasional SMA/MA.
“Salah satu perbedaannya walaupun soal UASBN dibuat secara nasional, tetapi standar kelulusan dibuat oleh sekolah,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Empat Lawang, Aminuddin Bahar melalui Kabid TKSD, Roaisyah Hidayah kepada wartawan koran ini, Rabu (10/3).
Diakuinya, tidak boleh ada pemaksaan atau penyeragaman kriteria kelulusan UASBN yang tidak sesuai dengan keputusan sekolah. Berapapun nilai minimal yang sudah ditentukan sekolah, harus diterima pemerintah daerah. Dengan pemberian kewenangan kriteria kelulusan kepada masing–masing sekolah tersebut upaya untuk mendapatkan pemetaan yang diinginkan dari hasil UASBN menjadi terpenuhi. Sebab, dengan cara itulah kondisi sebenarnya dari masing–masing SD akan terlihat.
Ditambahkan Roaisyah, hasil UASBN ini akan sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan, karena menyangkut empat hal. Mulai dari pemetaan mutu program dan atau satuan pendidikan, lalu dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. Kemudian penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, serta menjadi dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
”Hal tersebut untuk melihat jelas mutu pendidikan dasar di seluruh Indonesia,” sambungnya.
Mutu pendidikan dasar, kata Roaisyah, bisa menentukan mutu pendidikan selanjutnya. Dari hasil tersebut akan terlihat mana satuan pendidikan yang perlu dibantu agar mutunya bisa ditingkatkan dan mana yang tidak.
“Kelulusan dari sekolah, memiliki prosedur sendiri dan ditentukan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai minimum setiap mata pelajaran yang diujikan dengan nilai rata-rata ketiga mata pelajaran,” terangnya.
Dengan demikian, lanjut Roaisyah, posisi sekolah dan gurulah yang memiliki kewenangan dalam menentukan kelulusan para siswanya. “Karena sekolah lebih tahu bagaimana kondisi siswanya,” pungkas Roaisyah.(08)



0 komentar