EMPAT LAWANG–Maraknya kasus daging oplosan di beberapa daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya pasar tradisional Kota Palembang, membuat Pemkab Empat Lawang lebih waspada.
Untuk mengawasi peredaran daging oplosan yang dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab, Pemkab Empat Lawang melalui Dinas Tanaman Pangan, Perikanan dan Peternakan (Disnakan) membentuk tim khusus. “Saat ini kami belum memiliki RPH, jadi pengawasan dilakukan pada tempat pemotongan milik masyarakat,” ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Perikanan dan Peternakkan (Disnakan) Kabupaten Empat Lawang, Tirta Jaya kepada wartawan koran ini, Rabu (10/3).
Tirta menjelaskan, tim khusus tersebut nantinya akan diturunkan di pasar tradisional khususnya Tebing Tinggi, ibukota Kabupaten Empat Lawang. Kemudian juga akan mengawasi ditempat pemotongan hewan ternak milik masyarakat.
Selain mengawasi daging oplosan, diakui Tirta, tim khusus juga akan mengecek langsung kesegaran daging yang ada dipasaran agar terhindar penyakit hewan menular.”Sampai saat ini kami hanya mewaspadai, belum ada laporan peredaran daging oplosan,” kata Tirta.
Mengenai perbedaan daging sapi dan babi yang kerap kali meresahkan masyarakat, diterangkannya, daging babi lebih condong berbau anyir, sedangkan daging sapi tidak. Selanjutnya daging babi lebih halus dan kemungkinan besar meninggalkan bulu dikulitnya, sedangkan daging sapi serat lebih kasar. Daging babi berwarna pucat sedangkan daging sapi berwarna kemerah merahan. Kemudian ciri terakhir daging babi lebih mengandung lemak sedangkan daging sapi tidak terlalu.
”Kami berharap masyarakat dapat lebih teliti bila ingin membeli daging,” pungkasnya.(08)



0 komentar