Waspada! Limbah B3 Mencemari Sungai

Rabu, 04 Agustus 2010

EMPAT LAWANG- Sungai musi yang ada di kota Tebing Tinggi mulai tecemar oleh limbah limba domestik atau limbah rumah tangga. Selain itu yang paling berbahaya jika dalam penelitan nantiya ditemukan jenis limba dari Bahan Berbahaya Beracun (B3). Mengingat masih banyaknya warga yang terpaksa mengunakan air sungai untuk kebutuhan sehari hari, bahkan bukan tidak mungkin ada juga yang dikonsumsi.
Kepala Badan Pengendalian Pencemaran dan Dampak Lingkungan (Bappedalda) Empat Lawang, HM Siregar melalui Kabid pengendalian pencemaran Rizal Effendi menerangkan, jenis air sungai musi, masih tergolong kelas dua. Dengan kata lain masih dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan syarat harus diadakan penyaringan dan dimasak terlebih dahulu.
”Memang masih dapat dikonsumsi asalkan dimasak dahulu, karena saat ini sudah banyak kotoran dan pencemaran yang mengalir disungai musi,” katanya.
Dijelaskannya, pencemaran yang ada disungai musi meliputi zat besi, tinja dan minyak (pencemaran kelas dua), hal ini juga disebabkan masyarakat yang membuang sampah dan menjadikan sungai musih sebagai tempat pembuangan kotoran serta tumpahan minyak dari perahu mesin yang digunakan warga. Untuk bagian hulu sungai masih tampak jernih, tetapi jika semakin ke hilir sungai musih semakin keruh, “Kemungkinan ini disebabkan oleh banyaknya anak sungai yang turun ke sungai musi, walau sungai musi tersebut jernih masih belum dapat langsung dikonsumsi (diminum) kemungkinan terdapat zat besi yang berbahaya bagi peminum, dan masih perlu di saring dan dimasak,” terangnya.
Diakuinya, setiap satu tahun, Bappedalda akan mengadakan penelitian pengambilan sample terhadap sungai yang ada di kabupaten Empat Lawang, setahun sekali dan masih menunggu hasil penelitian laboratorium dari Muara Enim. Dengan sering terjadinya pasang surut maka tingkat kepekatan juga akan berubah, dengan begitu pihak Bapedalda juga mengadakan penelitian setiap ada pasang surut.
“Penelitian akan terus kami laksanakan satahun sekali dan jika terjadi pasang surut kami juga akan melakukan penelitian,”sambung Rizal.
Salah satu langkah yang diadakan oleh pihak Bapedalda dengan program Penyuluhan Dan Pengendalian Polusi, Pencemaran. Rizal menegaskan, masyarakat agar sadar dan tidak menbuang sampah sembarangan.
“Diharap masyarakat tidak membuang sampah sembarangan terlebih lagi di sungai, karena dapat berpotensi menimbulkan pencemaran dan membahayakan,” pungkas Rizal.(02)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA