EMPAT LAWANG- Masih ditemukannya beberapa tabung gas elpiji yang bermasalah, membuat sejumlah warga semakin cemas untuk menggunakan tabung elpiji tiga kilogram. Belum lagi sering terjadinya ledakan, seakan kepastian dalam keselamatan para pengguna tabung yang dikenal si hijau ini mulai dikhawatirkan.
”Diharapkan jika memang ada tabung yang sudah tidak layak dipasarkan, dapat dilakukan penarikan oleh pihak terkait. Jangan sampai nanti digunakan masyarakat dan menimbulkan bahaya, karena sudah beberapa kali kami menemukan tabung gas yang merembes dan masih bocor padahal sudah dipasang karet pengaman,” cerita Mina (50) warga Tebing Tinggi kepada wartawan koran ini beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sebagai pelanggan dirinya tidak memahami indikasi tabung yang palsu dan yang asli, bahkan untuk kerusakan tabung saja tidak bisa mengetahuinya. Yang pasti setiap menukar tabung untuk pengisian, memang kondisinya masih disegel dan dipastikan tidak kosong.
”Ketika dipasang regulator dan selang pada katub atau klepnya, masih mengeluarkan rembesan gas. Kami sempat cemas jadi segera menghubungi pihak agen, tapi bukannya diganti dengan yang baru malah hanya diberikan pengikat karet atau plastik saja dibagian kepala tabung. Ya bingung saja pak, kami Cuma khawatir nanti terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya seraya berharap kedepan dapat dilakukan penertiban atau peninjauan disetiap agen atau pangkalan gas, jika memang tidak layak digunakan harap ditarik kembali.
Sementara, salah seorang pengecer gas yang menolak disebutkan namanya mengaku. Dirinya sebagai pengecer hanya menerima tabung dari pangkalan. Mengenai kondisi tabung tidak dapat diketahui dengan jelas karena memang masih dipasang segel. Tetapi memang beberapa tabung terkadang mengeluarkan bau gas, kemungkinan memang ada rembesan pada bagian katupnya yang berair.
”Kami hanya diingatkan pihak agen, kalau memang ada tabung gas yang bermasalah jangan dijual. Tetapi kami kan tidak tahu pak, diharapkan dari pihak Pertamina saja yang langsung mengecek disetiap pangkalan,” terangnya yang menagku memang saat ini banyak pelanggan yang mulai mengeluh, karena sering menemukan tabung yang diduga telah disuntik.
Dari pengakuan para pelanggan, memang biasaya penggunaan tabung tiga kilogram untuk minimal sepuluh hari. Tetapi beberapa kali penukaran sering ditemukan tabung yang baru lima hari dipakai sudah habis.
”Kami tidak bisa menjelaskan apa apa pak, kami kan hanya menjual dan mengambil keuntungan sedikit dari harganya,” imbuhnya.
Sebelumnya memang pihak Pertamina menjanjikan akan berkoordinasi dengan pemerintah, untuk melakukan sosialisasi kembali penggunaan gas elpiji. Termasuk akan melakukan pantauan dan survei ke setiap pangkalan, untuk mengecek kondisi kelayakan tabung yang dipasarkan.
”Kami akan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, nanti dilakukan sosialisasi kembali mengenai cara penggunaan gas elpiji yang baik dan benar. Selain itu dalam waktu dekat, bekerjasama dengan pemerinah kami akan mengecek ke setiap pangkalan untuk menarik tabung yang bermasalah,” kata Distributor Pertamina Wilayah Empat Lawang, Yudistira beberapa waktu lalu.
Pantauan wartawan koran ini, sejumlah masyarakat terus cemas menggunakan gas elpiji terutama yang tabung tiga kilogram. Karenanya sebagai antisipasi dalam kebutuhan memasak, tidak sedikit warga yang sudah kembali menggunakan kompor minyak tanah ataupun kayu bakar. (02)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA