EMPAT LAWANG-Sungai Musi merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakat di Kabupaten Empat Lawang. Sebab, sungai tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari mulai untuk keperluan Mandi Cuci Kakus ( MCK ) bahkan sebagian besar orang di “Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati” ini menggunakannya untuk dikonsumsi.
Namun, belakangan warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) mulai mengeluhkan keruhnya sungai yang kini sudah berbeda dengan beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, kini warga mulai merasakan gatal-gatal pada kulitnya. Contoh kasus, Sri (43), warga Tanjung Beringin mengeluhkan keruhnya sungai tersebut. Ditambahkannya, biasanya kalau ia dan keluarganya mandi disungai tidak pernah merasakan gatal-gatal seperti ini.
“Seumur hidup saya tinggal di Tebing Tinggi ini belum pernah merasakan gatal-gatal, memang air Sungai Musi ini tidak jernih namun dulu tidak merasakan gatal pada kulit, lain dengan kondisi yang sekarang ini, sudah keruh bikin kulit merasa tidak enak,” keluhnya.
Selain itu, kondisi Sungai Musi ini mulai berubah hal ini diungkap oleh Sahrun (58) tokoh masyarakat Kecamatan Ulu Musi. Ia mengatakan kondisi Sungai Musi ini sudah jauh berbeda dengan beberapa tahun yang silam. Sungai Musi yang ada dulunya airnya tampak bergelombang selain itu untuk melintasinya pun harus menggunakan perahu.
“Kalau dulu itu, bila memancing bisa menggunakan beberapa gulungan tali, namun sekarang 4-5 meter tali sudah sampai di dasar sungai. Tidak hanya itu kalau dulu bila kita hendak menyeberang tidak bisa kalau tidak naik perahu, namun sekarang dengan berjalan kakipun bisa dilintasi,” ungkapnya.
Menurut warga yang tinggal di Desa Simpang Perigi ini, kemungkinan besar pendangkalan ini disebabkan adanya pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada di Propinsi Bengkulu karena air yang ada di Sungai Musi diambil mungkin lebih dari separuhnya. “Mungkin pengaruh dari itulah Sungai Musi menjadi dangkal dan akibatnya banyak terbentuk pulau baru akibat surutnya air,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalda Kabupaten Empat Lawang, Siregar mengatakan, pihaknya telah memeriksa kembali kelayakan Sungai Musi sekarang ini dapat dikonsumsi atau tidak. Selain itu juga pihaknya akan meninjau langsung ke lokasi PLTA.
“Kalau hasil penelitian pertama, semakin ke hulu sungai semakin keruh dan tidak layak airnya,” pungkasnya (02)



0 komentar