EMPAT LAWANG- Sebagian besar warga Empat Lawang masih membuang sampah tidak pada tempat yang ditentukan, terutama yang tinggal didaerah pinggiran aliran sungai (DAS) masih membuang sampah ditepi sungai. Hal ini terjadi karena pembagian tempat sampah umum, belum diarahkan kepada lingkungan masyarakat tersebut.
”Kami harap tempat sampah umum dapat dialokasikan kedaerah kami, selain itu mobil pengangkut sampah juga hendaknya setiap hari dapat melewati daerah kami. Karena saat ini tidak ada alternatif tempat pembuangan sampah, terpaksa sebagian masyarakat masih membuang sampah kesungai,” ungkap Romli (50) warga Kelurahan Pasar Tebing Tinggi kepada wartawan koran ini, Rabu (2/6).
Dikatakannya, dirinya sudah mengetahui jika membuang sampah sembarangan atau kesungai dapat membahayakan. Tetapi karena tidak memiliki alternatif lain terpaksa sampah aau limbah dibuang kesungai. ”Khusunya didaerah pinggiran sungai seperti di Tanjung Beringin lama, Desa Tanjung Makmur, dan beberapa daerah lainnya. Informasinya jika diberikan tempat sampah umum, setiap bulannya harus membayar uang kebersihan Rp 10. ribu. Kami harap ada alternatif tempat pembbuangan sampah, atau setidaknya kendaraan angkut sampah dapat masuk kedalam desa kami,” imbuhnya
Senada dengan Mardiah (35), warga Tebing Tinggi. Menurutnya, dengan banyaknya lokasi tempat pembuangan sampah yang tidak sesuai ketentuan, tentunya dapat mempengaruhi keindahan lingkungan. Selain itu dapat berpengaruh terhadap dampak kesehatan, karena dapat menmbulkan penyakit akibat kotoran yang dibuang kesungai.
”Seharusnya pembagian tempat sampah dapat diperbanyak, dengan demikian dapat dialokasikan secara menyeluruh kepada masyarakat terutama yang berada di pinggiran aliran sungai,” ungkapnya
Sementara, Kepala Bappedalda Empat Lawang, HM Siregar mengatakan, pembuangan sampah atau limbah kesungai dapat membahayakan masyarakat yang masih menggunakan air sungai sebagai sarana alternatif untuk kebutuhan sehari hari. Diakui Siregar, saat ini kondisi sungai air musi masih tergolong baik, karenanya jangan sampai nanti masyarakat sendiri yang dirugikan akibat tindakan membuang sampah dan kotoran disepanjang aliran sungai. Memang akibatnya tidak akan secara langsung, tetapi dapat dirasakan setelah beberapa tahun.
”Air merupakan sarana kehidupan masyarakat, sangat penting dijaga kebersihannya. Karena tidak sedikit masyarakat yang ada disepanjang sungai musi masih mengkonsumsi atau menggunakan air sungai sebagai sarana tempat mandi dan mencuci,” terang Siregar.
Menurut Siregar, hedaknya masyarakat dapat mengupayakan pemanfatan sampah untuk hal yang fositif, karena selain dapat mengurangi volume pembuangan sampah juga dimungkinkan dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.
”Sebagai contoh seperti yang saat ini disosialisasikan mengenai upaya pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pupuk kompos. Dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif pembuangan sampah sembarangan ke sungai,” imbuh Siregar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolaan Pasar Empat Lawang, Syarkowi Thohir saat dihubungi mengatakan, untuk mengupayakan pengurangan dampak pembuangan sampah sembarangan ataupun kesepanjang aliran sungai. Pihaknya sendang mengerjakan pengecatan tong-tong sampah dan nanti akan dibagikan kemasyarakat Empat Lawang.
“Saya harap warga jangan membuang sampah di sungai ataupun dipinggiran sungai, dan kalau ada sampah diupayakan gunakan kantong plastic terlebih dahulu, dan ditaruh didepan rumah masing-masing nanti pihak kebersihan akan mengambilnya, “pungkas Syarkowi (mg01).

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA