
EMPAT LAWANG- Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai abdi negara dan masyarakat, hendaknya diiringi dengan rasa malu jika melalaikan tugas yang telah diamanahkan. Setidaknya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus tahu dengan posisi, sebagai mana telah memiliki rasa tangungjawab atas aturan dan sumpah yang telah disampaikan saat dilantik. “Dengan adanya budaya malu jika tidak menjalankan tugas dengan baik, setidaknya dapat menjadi motifasi bagi para PNS, CPNS dan Karyawan dilingkungan Pemkab Empat Lawang agar dapat lebih maksimal dalam menjalankan tugasnya,”ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Empat Lawang, HM Eduar Kohar, kepada wartawan koran ini Senin (10/5).
Dijelaskan Eduar, dalam upaya meningkatkan kinerja dan kedisiplinan sebagai seorang pegawai, hendaknya dapat timbul didalam diri masing-masing. Tentunya dengan menjalankan tugas berdasarkan niat tulus dan ikhlas, tanpa merasa adanya tekanan ataupu paksaan. Dalam hal ini setiap pegawai harus tahu dan mengerti dengan tugas yang diamanahkan kepadanya. Sehingga timbul rasa memiliki dan rasa tangggungjawab. “Untuk mencapai pemerintahan yang transparansi, profesional dan acountable, harus didukung dengan niat pribadi yang ikhlas dalam menjalankan tugas. Karena tangggungjawab tidak hanya terhadap pimpinan, tetapi yang lebih penting lagi adalah tangggungjawab terhadap masyarakat terutama kepada Allah SWT,” terang Eduar yang juga sebagai pembinan pegawai Kabupaten Empat Lawang.
Diakui Eduar, berbagai upaya yang dilakukan dalam mengajak menuju kebaikan, tidak hanya dengan tindakan keras. Setidaknya upaya penegasan selama lebih kurang tiga tahun terakhir, dijadikan motifasi para pegawai di Empat Lawang untuk meningkatkan kinerja dan rasa tanggungjawabnya terhadap tugas yang diamanahkan. “Sudah cukup upaya keras yang dilakukan, saat ini mari sama-sama meningkatkan budaya malu jika tidak menjalankan tugas dengan baik. Karenanya budaya malu harus diterapkan dalam diri masing-masing pegawai, agar terjalin lingkungan kerja yang profesional, bermutu, transparansi dan acountable di lingkungan pemerintah Empat Lawang,” imbau Eduar sapaan akrab HM Eduar Kohar.
Ditegaskan Eduar, dalam upaya pembinaan, segenap pegawai terus ditekankan untuk meningkatkan kedisiplinan dan kinerjanya. Jika memang masih ada yang melanggar, tentunya akan merugikan dirinya sendiri. ”Untuk kebijakan keputusan yang menyangkut pelanggaran kedisiplinan ataupun kinerja pegawai, merupakan wewenang pemimpin daerah. Dalam hal ini selaku pembina pegawai, akan merekomendasikan laporan. Diharapkan jangan sampai nantinya terjadi hal-hal yang tidak baik, jika masih ada yang melanggar aturan. Karenanya mari bersama, meningkatkan budaya diantaranya ‘malu jika melalaikan tugas, malu jika tidak disiplin, malu jika tidak rapi, dan lainya’,” tegas Eduar
Ditambahkan Eduar, dalam menjalankan tugas, segenap pegawai memiliki tangggungjawab masing-masing. Untuk itu harus diupayakan agar tugas yang diamanahkan dapat berjalan dengan baik. Sebagai contoh kecil, jika diberikan tugas mengantarkan atau mengarsipkan surat, setidaknya diupayakan agar amanah tersebut dapat disampaikan. Contoh lainnya, untuk meningkatkan kedisiplinan, setiap PNS dan CPNS serta karyawan diwajibkan untuk apel pagi dan sore, karenanya harus dijalankan sesuai aturan dan jangan dianggap sepele dengan berpikir untuk melalaikannya. “Dengan penerapan budaya malu, diharapkan dapat memberikan pelajaran dan motivasi bagi segenap pegawai untuk lebih mengutamakan tugas dan tanggungjawabnya. Sehingga iklim pemerintahan dapat berjalan dengan baik, menuju perkembangan pembangunan Empat Lawang dimasa depan,” pungkas Eduar.(mg 01)



0 komentar