Warga Minta Fogging Lebih Merata

Sabtu, 10 April 2010

EMPAT LAWANG-Maraknya penyebaran jenis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, terus menjadi keresahan warga. Karenanya untuk mengantisipasi penyebaran jentik nyamuk berbahaya tersebut, masyarakat berharap agar kegiatan penyemprotan obat pembasmi nyamuk (fogging, red) yang dilakukan Dinas Kesehatan dapat lebih merata. Setidaknya dilakukan secara terus menerus, menjangkau seluruh daerah di Empat Lawang hingga ke desa terpencil. “Pada musim penghujan saat ini, penyebaran nyamuk akan meningkat. Apalagi sekarang sedang berkembang penyebaran penyakit cikungunya, tentu masyarakat menjadi resah dan ketakutan. Jika dilakukan fogging terus menerus, kemungkinan jentik nyamuk tersebut akan berkurang,” ungkap Rita (27) warga Tebing Tinggi, Jumat (9/4).
Dikatakannya, kecemasan masyarakat bukan hanya terhadap serangan penyakit cikungunya, tetapi lebih lagi jika terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) atau malaria karena penyebabnya hampir serupa yaitu gigitan nyamuk. Apalagi untuk masyarakat yang masih tinggal di daerah terpencil, jenis pembasmi nyamuk sulit didapatkan padahal perkembangannya terus meningkat. “Sebelumnya beberapa waktu lalu memang pernah dilakukan penyemprotan, tetapi sudah beberapa bulan terakhir tidak dilakukan lagi. Padahal kami sangat berharap, walaupun tidak bisa dilakukan setiap hari hendaknya diberikan jarak minimal seminggu sekali,” harapnya.
Hal senada dikatakan Ima (35), warga Tebing Tinggi lainnya. Ia mengakui kecemasan masyarakat semakin meningkat ketika memasuki musim penghujan. Karena pada musim tersebut penyebaran jentik nyamuk lebih meningkat, terutama di daerah yang berada jauh dari sungai. “Genangan air yang berada dialiran pembuangan rumah tangga dan genangan air akibat hujan, ditakuti dapat menjadi lokasi perkembangan jentik nyamuk berbahaya tersebut. Apalagi diketahui beberapa warga yang rumahnya dekat genangan air, sudah ada yang diindikasikan terkena cikungunya ” ungkap Ima.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Empat Lawang, dr Teguh Idrus, melalui Bidang Kesehatan Masyarakat, Syahrial Podril mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan fogging ke setiap daerah. Tetapi diakuinya, karena alat pembasmi nyamuk yang dimiliki masih sedikit, pihaknya tidak dapat melakukan penyemprotan rutin di setiap daerah. “Saat ini alat fogging yang dimiliki hanya empat unit, karenanya kegiatan penyemprotan masih belum merata. Tetapi Dinkes akan berupaya mengajukan penambahan alat tersebut, sehingga diharapkan kedepan dapat mencukupi untuk dilakukan secara merata ke seluruh Empat Lawang,” terang Syahrial. 
Karena keterbatasan jumlah alat fogging tersebut, diharapkan masyarakat dapat memberikan informasi jika di daerahnya terindikasi ada penyebaran penyakit cikungunya. Dengan demikian pihak Dinkes akan melokalisir daerah tersebut, sehingga dapat memutuskan tali perkembangan nyamuk. Dengan kata lain masyarakat jangan hanya menunggu, tetapi harus aktif menginformasikan ke Dinkes. “Perangkat desa atau RT ke Dinkes, dengan demikian kami dapat segera melakukan pencegahan penyebaran nyamuk berbahaya itu. Untuk jenis racun yang kami gunakan yaitu malution dengan campuran solar, karenanya untuk mengurangi bahaya lain dalam komposisinya kami perkecil mencapai 1:19 persen,” jelas Syahrial.
Selain melalui penyemprotan pembasmi nyamuk, setidaknya masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungannya. Terutama dalam pengawasan terhadap genangan air yang ada di sekitar rumah, secepatnya harus dibersihkan agar penyebaran jentik nyamuk tidak berkembang biak. “Untuk antisipasi kesehatan lain, hendaknya masyarakat harus menjaga kesehatan fisiknya. Terutama dalam memperhatikan konsumsi sehari-hari, dengan asupan gizi yang seimbang, istirahat yang cukup dapat menghindarkan diri dari serangan penyakit,” pungkasnya.(mg 01)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA