EMPAT LAWANG-Pemerintah Kabupaten Empat Lawang melalui Kantor Penanaman Modal (KPM) akan menggencarkan rencana mengundang investor. Pelayanan satu pintu diyakini dapat membuat investor lebih tertarik menanamkan modalnya di Bumi Saling Kerawani Sangi Kerawati.
Pelayanan satu pintu menurut Kepala KPM, A. Majid, adalah jika segala urusan keperluan investasi dilayani melalui satu koordinasi dari beberapa dinas atau badan mempunyai kepentingan dan urusan bersama.
“Orang akan lebih mudah berurusan tanpa harus ke sana ke mari,” ujar Majid.
Saat ini pihak KPM telah melakukan pendataan aset dan potensi daerah yang bisa dikembangkan untuk menarik investor ke Kabupaten Empat Lawang.
Majid mengatakan, potensi yang dimiliki Empat Lawang sangat banyak yang bisa dikembangkan dan belum tergali, serta masih membutuhkan garapan dan perhatian yang sangat serius. Dengan demikian pengembangan potensi tersebut dapat menjadi salah satu andalan Empat Lawang dalam menarik investasi.
“Kita membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak. Visi utama kita adalah mendatangkan investor,” ujar Majid.
Diungkapkannya, paling tidak sekarang ini telah didata potensi di sekitar pertambangan dan pariwisata. Misalnya, untuk pertambangan, ada potensi emas di Bukit Sungai Lebur di Kecamatan Pasemah Air Keruh yang sampai sekarang masih terus diteliti keberadaan kandungan emasnya.
Selain itu ada tambang batubara di Ujung Alih dan Sugiwaras Kecamatan Tebing Tinggi yang belum digarap dan dijadikan sumber pendapatan bagi daerah. Ada pula tambang batu marmer dan batu kapur di daerah Tanjung Tawang Kecamatan Muara Pinang.
“Potensi keberadaan tempat tambang tadi dapat menjadi lebih besar jika dimanfaatkan sebagai objek pariwisata. Jadi, dapat diperoleh industri dan pariwisata sekaligus seperti yang terletak di daerah batu marmer di gua-gua yang unik di Tanjung Tawang Kecamatan Muara Pinang,” lanjutnya.
Menurut dia, saat ini sedang didata aset-aset pariwisata yang dapat mengundang investor untuk menanamkan modalnya dibidang pariwisata. Kabupaten Empat Lawang punya sangat banyak tempat wisata yang belum digarap secara maksimal.
“Tempat wisata tersebut kalau diolah sedemikian rupa dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memadai. Dengan demikian dapat menyaring tenaga kerja baru dan dibangun pula gedung-gedung baru seperti hotel dan restauran untuk mendukungnya,” tutur Majid.
Ia menambahkan, pihaknya telah membuat profil dan booklet serta pamflet yang dapat dijadikan rujukan utama untuk para investor, serta akan memaksimalkan segala potensi tersebut. “Dalam kunjungan kerjanya ke luar negeri baik bupati maupun wakil bupati juga menyempatkan diri memperkenalkan potensi kita. Selain itu kita juga harus memperkenalkannya melalui kedutaan-kedutaan besar negara kita di luar negeri,” pungkasnya.(mg 01)



0 komentar