EMPAT LAWANG- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2010 rampung. Namun hingga saat ini Dinas Pendidikan (Disdik) belum menerima laporan mengenai temuan dari Tim Pemantau Indonesia (TPI) selama pelaksanaan UN tersebut. Hal ini dikatakan Kadisdik Empat Lawang, H Aminudin Bahar melalui Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Syaiful Efendy didampingi Kasi Kurikulum Pendidikan Menengah Jhonson kepada wartawan koran ini, Selasa (6/4).
Dijelaskan Jhonson, mengenai informasi yang diasampaikan TPI Empat Lawang, mengenai dugaan bahwa dokumen soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMP 2010 hanya difoto copy, sehingga ditemukan beberapa lembaran soal yang hilang dan tidak terbaca. Dinas Pendidikan (Disdik) Empat Lawang memang belum mendapatkan laporan tentang permasalahan tersebut. “Kami hanya mengetahui setelah membaca dari media masa. Karena selaku koordinator dalam pelaksanaan UN, kami tidak pernah membuka ataupun mengetahui dokumen soal, yang digunakan dalam pelaksanaan ujian tersebut, tidak ada laporan dari para pengawas dan pemantau,” terang Jhonson.
Pada proses pendistribusian, tambah Jhonson, semua dokumen soal yang datang dilakukan pengawalan ketat oleh Disdik, pihak kepolisian dan tim pemantau. Selain itu kondisi soal hingga didistribusikan ke masing-masing sub rayon tetap dikawal dan disegel, pada pelaksanaan UN tetap dilakukan pengawasan hingga dokumen Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) dan soal dikirimkan kembali. “Kondisi soal merupakan tanggung jawab pihak percetakan, dalam hal ini Disdik hanya menerima hasilnya. Jika terjadi kesalahan kemungkinan pihak percetakan yang sudah diberikan tanggung jawab melalui tender tersebut akan diblacklist,” terang Jhonson.
Sebelumnya TPI Empat Lawang menyesalkan kondisi dokumen soal UN tingkat SMP, karena diduga seluruh soal yang digunakan hanya difoto copy, hal ini diketahui karena banyak lembar soal yang hilang dan tidak terbaca. “Kami sangat menyesalkan kondisi soal yang diterima, karena bisa saja berpotensi adanya kebocoran soal. Selain itu karena terdapat lembaran soal yang tidak jelas sehingga menyulitkan para peserta UN,”kata Koordinatir TPI Empat Lawang, Ahmad Junaidi beberapa hari lalu.
Dalam hal ini, diakui Junaidi, pihaknya memang belum bisa memberikan bukti kejelasan tidak kecurangan ataupu kebocoran soal. Tetapi jika kondisi tersebut tidak ditanggulangi tidak menutup kemungkin pelaksanana UN tidak murni. “Sebagai pengawas pelaksanaan UN tingkat SMP di Empat Lawang, kami sangat kecewa dengan kondisi soal pada UN 2010. Seharusnya pihak penyelenggara harus lebih jeli dalam pengawasan percetakan soal. Karena ini menyangkut perkembangan dunia pendidikan dalam skala nasional,” jelas Junaidi.
Terkait temuan tersebut, TPI Empat Lawang akan menyampaikan permasalahannya ke TPI Provinsi Sumsel, untuk selanjutnya dikoordinasikan ke pusat. Karena yang menyangkut pengawasan dokumen soal serta penyelenggaraannya memang sudah tanggung jawab TPI di masing-masing wilayah, sesuai keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). “Pelaksanaan UN merupakan evaluasi pendidikan di setiap daerah, karenanya dalam pelaksanaannya harus benar-benar serius dan konsekuen. TPI hanya melakukan pengawasan guna pencapaian tujuan pendidikan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa, diharapkan pada tahun berikutnya dokumen soal dapat dicetak, jangan sampai hanya difoto copy dan berakibat banyak lembaran soal yang hilang dan tidak terbaca,” pungkasnya.(mg 01)
0 komentar