
EMPAT LAWANG-Kebiasaan buruk pelajar naik di atas dak angkutan kota (Angkot) saat pulang sekolah sepertinya sulit untuk diatasi. Mereka seolah tidak memperdulikan bahaya yang mengancam akibat kebiasaan buruk yang dilakukannya. Kendati aparat kepolisian sudah sering memberikan teguran, namun pelajar tersebut tidak begitu menggubrisnya.
“Untuk mengatasi persoalan ini, langkah awal yang kami lakukan memberikan teguran kepada sopir angkutan umum yang membawa para pelajarnya. Setelah beberapa kali mendapat teguran masih juga dilakukan terpaksa kami akan memberikan tindakan tegas kepada sopir yang membawa kendaraan,” ungkap Kapolres Lahat, AKBP Iwan Yusuf C melalui Kasat Lantas, AKP Hadi Suseno didampingi Kanit Lantas, Iptu M Ali Rachaman kepada wartawan koran ini, Jumat (5/3).
Diakui Ali, hampir setiap hari petugas memberikan pengertian bahaya yang mengancam pelajar yang naik di atas dak mobil angkutan umum. Namun hal ini selalu dianggap remeh yang bersangkutan.
“Setiap kali melihat angkutan umum membawa penumpang di atas daknya anggota saya selalu menegur dan memerintahkan agar pelajar tersebut turun. Kami sudah sering memberikan pengertian kepada pelajar bahwa apa yang mereka lakukan sangat berbahaya. Pemberian peringatan ini kami lakukan beberapa kali, kalau sopir angkutan umum masih juga membawa penumpang di atas dak tidak ada toleransi lagi,” tegasnya.
Pantauan koran ini di lapangan, hampir setiap hari saat jam pulang sekolah beberapa pelajar selalu naik di atas dak angkutan umum. Ironisnya, terkadang para pelajar sengaja naik di atas dak walaupun tempat duduk dalam mobil masih ada. (09)



0 komentar