SAMPAH : Tumpukan sampah berada di pinggiran sungai. Padahal didekat lokasi pinggir sungai tersebut telah dibangun unit TPS yang memang belum difungsikan. Foto diabadikan Rabu (15/9)
EMPAT LAWANG- Sebagian besar masyarakat di bumi Saling Keruani Sangi Kerawati, masih mengandalkan air sungai Musi untuk kebutuhan sehari hari. Sementara disisi lain, hingga saat ini aliran sungai masih digunakan sebagai alternatif tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan limbah masyarakat. Tentunya dengan potensi kotornya aliran sungai Musi, dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat yang masih menggunakan bahkan mengkonsumsi untuk kebutuhan setiap hari.
“Kami mau buang dimanna lagi tempat sampah cukup jauh, sedangkan kendaraan pengangkut sampah tidak lewat daerah kami. Kalau memang disiapkan tempat sampah tentu kami tidak akan buang ke sungai, karena kami juga masih menggunakan sungai untuk kebutuhan sehari hari,” ungkap Marlian (36) warga Kelurahan pasar Tebing Tinggi, Rabu (15/9) kepada wartawan koran ini.
Menurutnya, memang saat ini sudah dibangun lokasi pembuangan sampah, namun belum difungsikan. Karena bangunan itu berada didekat sungai, tidak heran jika warga sekitar masih membuang sampah ke sungai. Karenanya jika memang diberlakukan larangan membuang sampah kesungai, setidaknya disiapkan tempat sampah ataupun mobil angkut sampah dapat menjangkau setiap daerah terutama yang berada di pinggiran sungai.
“Hingga saat ini mobil pengangut sampah tidak masuk ke Tanjung Beringin lama, makanya kami lebih memilih buang saja disungai. Walaupun seyogyanya memang tidak baik untuk kesehatan masyarakat, karena air sungai akan kotor dan khawatir jika digunakan untuk kebutuhan sehari hari,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pengelolahan Pasar (DKP3) Empat Lawang, Syarkowi Tohir ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya secara umum sudah memberikan himbauan untuk tidak membuang sampah ke sungai. Setidaknya untuk beberapa daerah memang sudah diberikan tong sampah, selajutnya dilakukan pemungutan oleh kendaraan pengangkut menuju TPA.
“Untuk daerah yang belum dilakukan upaya pengangkutan sampah, memang kami sudah mengagendakan jangkauannya. Setidaknya kedepan akan disiapan kendaraan unit lagi untuk menjangkay beberapa daerah lainnya, dengan mengupayakan TPS yang sudah dibangun,” terang Syarkowi.
Diakui Syarkowi, sedikitnya lebih kurang 300 unit tong sampah hingga kemarin (Rabu,14/9) telah disebarkan ke seluruh Kabupaten Empat Lawang. Sedangkan bangunan TPS sudah dilakukan sebanyak empat unit, dibeberapa daerah yang berpotensi pembuangan sampah sembarangan.
“Untuk unit tong sampah memang masih kurang, termasuk bangunan TPS. Saat ini kami belum fungsikan karena masih menunggu angkutan sampah, diupayakan berupa mobil pick up dan sepeda motor yang akan menjangkau seluruh daerah termasuk yang disiapkan TPS,” katanya.
Selain itu Syarkowi mengajak, masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena dapat mengakibatkan pencemaran dapat merusak tatanan kebersihan lingkungan. Ia berharap masyarakat dapat menjaga fasilitas umum yang sudah dibangun pemerintah, jangan sampai belum digunakan sudah rusak.
“Untuk jenis sampah rumah tangga, hendaknya jangan dibuang kesungai. Dapat disiapkan tempat sementara didepan rumah, selanjutnya akan dipungut pihak pengangkut sampah keliling. Selain itu diharapkan bangunan TPS yang ada dapat dijaga, sebelum nanti diresmikan agar tetap dalam kondisi baik,” imbaunya (02)
0 komentar