F-sAUKANI/Empat Lawang Pos
SOSIALISASI :
Ketua TP PKK Empat Lawang, Hj Suzana Budi Antoni didampingi Kepala Bappedalda saat sosialisasi pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos. Foto diabadikan Jumat (7/5).

EMPAT LAWANG– Ternyata sampah yang sering menjadi permasalahan dalam lingkungan dan tempat tinggal bisa dimanfaatkan secara efektif. Asalkan cara dan keilmuannya bisa diketahui langsung oleh masyarakat. Salah satunya yang dilakukan TP PKK Empat Lawang bekerjasama dengan Bapedalda Empat Lawang. Mengajak masyarakat Empat Lawang untuk memanfaatkan sampah menjadi produktif. 

Ketua TP PKK Empat Lawang Hj Suzanna Budi Antoni mengatakan, sebagai umat muslim tentu kita harus menjaga dan memelihara bumi setidaknya disekitar lingkungan kita. Ini juga dijelaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surat Al A’raaf ayat 56, bahwa manusia janganlah membuat kerusakan dimuka bumi. Nah artinya lingkungan mesti dijaga setidaknya terhindar dari tumpukan sampah. Padahal sebenarnya sampah itu bisa manfaatkan secara efektif. Asalkan dengan pengetahuan dan ilmu yang bisa menjelaskannya.
“Makanya kita mengajak kepada ibu-ibu yang kesehariannya pasti membuang sampah. Bahwa sampah itu bisa dimanfaatkan, salah satunya sampah bisa dijadikan pupuk kompos. Kemudian sampah juga bisa dijadikan sesuatu barang yang bermanfaat. Contohnya bungkus Sabun cuci bisa dijadikan kotak pensil untuk anak-anak,”terang Suzanna ketika menyampaikan materinya pada pelatihan pembuatan pupuk kompos pada masyarakat desa Sawah Kecamatan Tebing Tinggi, kemarin (7/5). 
Dijelaskan Suzana, sampah itu memiliki tiga macam. Yang pertama sampah organik yang sifatnya cepat membusuk, segera hancur dan utamanya basah. Nah ini sangat pantas sekali untuk dijadikan pupuk kompos. Contohnya sampah sayuran, daun-daunan, dan sebagainya. Kemudian sampah non organik yakni sampah yang tidak basah dan biasanya memakan waktu yang lama untuk hancur. Contohnya kantong plastik, kaleng, dan sebagainya. Ini sangat baik untuk dijadikan barang yang bermanfaat, misalnya kotak pensil untuk anak-anak, dan masih banyak lagi. 
Kemudian yang ketiga, sampah yang tak bisa dihancurkan lagi. Misalnya kaca, gelas beling. Bersifat tidak dapat dihancurkan dan biasanya didaur ulang dengan cara melelehkan sampah itu. “Sampah organik dan sampah non organik ini masyarakat biasa juga bisa memanfaatkannya, karena proses nya tidak terlalu sulit,”terang Suzanna. 
Menurut Suzanna, dalam pelatihan ini setidaknya masyarakat Empat Lawang itu bila membuang sampah harus memilah antara organik, non organik dan yang tak bisa didaur ulang. Kemudian bisa dikumpulkan dengan ketiga sifatnya itu. Setelah itu bisa memanfaatkan dengan cara yang bisa. “Kalau yang organik bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan non organik bisa dijadikan barang bermanfaat,””imbuhnya. 
Ditambahkan Suzanna dipastikan bisa menambah kreatifitas bagi masyarakat itu sendiri. Apalagi didesa-desa terdapat karang taruna, nah mereka bisa bersatu menggerakkannya. Kemudian cara pembagian pendapatan pun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing produktifitas bagi karang taruna itu sendiri. “Karang taruna bisa menjadi motivator ibu-ibu menggerakkan pembuatan kompos. Bisa menambah penghasilan mereka, dan tentunya kades harus membantu juga,”kata Suzanna. 
Sementara itu, Kepala Bapedalda Empat Lawang Ir H Siregar menambahkan, saat ini masyarakat pada umumnya memang belum memahami dampak negatif dari limbah yang terus dibuang sembarangan. Apalagi jika dibuang kesungai musi yang notabene masih digunakan sebagai sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) sehari-hari warga. Memang dampaknya tidak akan dirasakan sekarang, tetapi setelah beberapa tahun nantinya pasti dapat menimbulkan pencemaran air dan membahayakan masyarakat. Karenanya diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan kebersihan lingkungannya, terlebih dalam pengolaan dan upaya pemanfaatan limbah rumah tangga. ”Jika dilakukan pemberdayaan dalam pengolaan limbah sampah, maka kedepan dapat menjadi salah satu unit produksi pupuk kompos daerah. Karena ditinjau dari jumlah limbah sampah sayuran dipasar saja sudah cukup banyak, dengan demikian dapat memberikan tambahan penghasilan ekonomi masyarakat,” pungkas Siregar.(mg 01)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA