EMPAT LAWANG- Dari hasil pendataan khusus sementara melalui proses listing Sensus Penduduk (SP) 2010, diketahui terdapat sedikitnya delapan warga yang tidak memiliki rumah atau tempat tinggal (tunawiswa, red). Delapan Tunawisma itu saat ini masih berkeliaran di Kabupaten Empat Lawang. ”Pendataan khusus untuk orang gila (Orgil) ataupun gepeng dilakukan pada 15 Mei dini hari, tetapi ini hanya data sementara karena baru dilakukan selama satu hari,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Empat Lawang, Aldianda Maisyal kepada wartawan koran ini, Minggu (16/5).
Dijelaskan Aldianda, dari delapan Tunawisma yang didata terdapat tiga orang gelandangan yang semuanya merupakan laki-laki. Kemudian lima orgil, salah satunya adalah perempuan. ”Pendataan dilakukan pada seluruh kecamatan di Empat Lawang, terutama di wilayah Ibukota kabupaten. Pendataan kami fokuskan kepada para gelandangan dan orang gila yang tidak memiliki keluarga atau tempat tinggal” terang Aldianda
Dikatakan Aldianda, pihaknya masih melakukan pendataan lanjutan, karenanya kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah. Diakui Aldianda, sebelumnya terdapat laporan dari petugas SP dilapagan, masih ada Orgil yang belum didata di Kecamatan Pendopo. Tetapi setelah diteliti lagi, ternyata bukan Tunawisma dan masih memiliki anggota keluarga. Dengan demikian tidak digolongkan dalam pendataan khusus. ”Walaupun diketahui gepeng dan orang gila sulit ditemukan di Empat Lawang, dalam melakukan Sensus Penduduk (SP) 2010 ternyata semua anggota masyarakat harus dilakukan pendataan termasuk gepeng dan orang gila. Agar dapat mengetahui jumlah masyarakat kabupaten Empat Lawang yang tidak memiliki rumah,” imbuh Aldianda
Ditambahkan Aldianda, dilaksanakannya pendataan kepada masyarakat Empat Lawang yang tidak berpenghuni maksudnya supaya mendapatkan kepastian memiliki tempat tinggal. Meskipun sebelumnya mereka memiliki keluarga ataupun tempat tinggal, nah ini nantinya disesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat di lapangan. ”Supaya kita tahu berapa banyak masyarakat yang tidak berpenghuni, data ini selanjutnya kita berikan kepada pemerintah. Jadi siapa tahu mereka mendapatkan kepastian tempat tinggal,”kata Aldianda.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Empat Lawang, Syafran Agusni ketika dihubungi melalui ponselnya, Minggu (16/5) mengatakan, sebelumnya Dinsos sudah melakukan pendataan kepada para Tunawisma di Empat Lawang. Termasuk jumlah orang gila dan gepeng serta anak-anak yang telah putus sekolah. ”Datanya sudah ada dikantor, salah jika hanya delapan orang. Selanjutnya, untuk pembinaan kami akan ajukan ke pihak Provinsi Sumatera Selatan,” pungkas Syafran. (Mg.01)



0 komentar