EMPAT LAWANG- Untuk mengantisipasi berbagai bencana di daerah Empat Lawang, Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dibentuk didalam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Empat Lawang, melakukan pemantauan terhadap beberapa titik rawan bencana. Baik bencana alam maupun titik rawan bencana kebakaran.
”Pemantauan dan pendataan tersebut kami lakukan setiap sebulan sekali. Dengan mengetahui titik rawan bencana yang ada TRC akan lebih cepat mengantisipasi jika terjadi bencana di daerah tersebut. Dengan kata lain dilakukan upaya untuk meminimalisir, dampak dan penyebaran lokasi bencana yang dialami masyarakat Empat Lawang,” ungkap Kepala BPBD Empat Lawang, Hasbullah HA kepada wartawan koran ini, Senin (26/4).
Dijelaskan Hasbullah, peninjauan dan pendataan dilakukan di beberapa titik yang berpotensi terjadi bencana, diantaranya di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pemukiman penduduk. Potensi bencana alam tidak hanya terjadinya kebakaran, tetapi berbagai bencana lain seperti tanah longsor, banjir dan tumbangnya pohon karena potensi kencangnya angin.
”Umumnya di daerah daerah terpencil masih banyak masyarakat yang tinggal di rumah dengan bahan baku kayu, karenanya potensi terhadap penyebaran api pada saat kebakaran sangat mudah. Selain itu potensi tanah longsor dan banjir umumnya terdapat di daerah pemukiman penduduk di tepi sungai. Karenanya dengan pendataan ini, TRC akan mengetahui lokasi tersebut sehingga jika terjadi bencana dapat dengan mudah menuju lokasi kejadian,” terang Hasbullah.
Beberapa titik rawan yang sudah didata, diantaranya jembatan penghubung Kecamatan Pasemah Air Keruh dan Ulu Musi, lokasi perumahan warga yang berada di DAS sepanjang Sungai Musi yang berpotensi banjir, daerah rawan longsor di Kecamatan Ulu Musi dan Muara Pinang serta banyaknya pohon yang berada di pinggiran jalan yang berpotensi tumbang dan menghambat perjalanan masyarakat. ”Beberapa titik rawan bencana tersebut sudah kami data, termasuk lokasi dan potensi bencananya. Selain itu masyarakat yang ada di sekitar lokasi sudah kami imbau agar dapat melaporkan jika ada perkembangan potensi bencana di daerahnya. Dengan adanya antisipasi secara dini, diharapkan dapat mengurangi dampak timbulnya korban saat terjadi bencana di Kabupaten Empat Lawang,” imbuh Hasbullah.
Sebagai badan yang memiliki fungsi untuk membantu masyarakat dalam mengatasi berbagai bencana, BPBD Empat Lawang merupakan satu satunya badan yang sudah dibentuk di setiap kabupaten kota di Sumsel. Karenanya dalam melakukan pelayanan kemasyarakat, tidak hanya dibidang kebakaran saja melainkan semua bentuk bencana dapat dilaporkan ke BPBD Empat Lawang.
Tentunya dalam upaya penyelamatan dengan baik dan cepat, harus mendapat dukungan dari Pemerintah dan masyarakat Empat Lawang. ”Sebagai contoh, tidak hanya kebakaran yang diupayakan pertolongan. Sebelumnya BPBD sudah pernah terjun membantu penyelamatan, terhadap korban yang terbawa arus sungai dengan menyelusuri aliran sungai hingga ke Kabupaten Musi Rawas. Selaini itu, jika ada potensi terjadinya lonsor atau banjir karena penebangan hutan liar, TRC juga akan sigap untuk melakukan penyelamatan,” jelas Hasbullah.
Target BPBD kedepan, dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang penyelamatan lingkungan. Serta penempatan personil dan peralatan disetiap kecamatan di Empat Lawang. Kegiatan antisipasi dan penyelamatan terhadap bencana dapat dilakukan dengan lebih maksimal. Selain itu melalui peranan dari pemerintah daerah, camat, Kades dan masyarakat umum lainnya, diharapkan dapat secara cepat memberikan informasi jika terdapat indikasi bencana di daerahnya. ”Saat ini personil BPBD berjumlah 46 orang, tetapi dalam pengawasan tetap dilakukan dengan cepat. Karenanya setiap harinya dengan pembagian sip siang dan malam, personil pemadan kebakaran dan TRC selalu siap 24 jam setiap harinya,” pungkas Hasbullah. (mg 01)



0 komentar