EMPAT LAWANG-Teknis pengelolaan perkebunan yang dilakukan sejumlah masyarakat di Kabupaten Empat Lawang masih tergolong minim. Umumnya jenis tanaman unggulan, seperti kopi dan karet sejumlah petani masih menggunakan sistem tradisional dalam pengelolaan perkebunan dan hasil panen mereka. “Sebenarnya hasil panen tidak ditentukan oleh luas wilayah perkebunan, tetapi sangat berpengaruh pada sistem pengolahan yang dilakukan. Jika pengolahan yang dilakukan sesuai aturan maka hasilnya akan lebih maksimal,” ungkap Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Empat Lawang, Dumyati Isro kepada wartawan koran ini, Minggu (28/3).
Dijelaskan Dumyati, dalam pengelolaan tanaman perkebunan harus disesuaikan dengan petunjuk perawatan dan pemupukannya. Misalnya, dengan memanfaatkan pupuk kompos dari serpihan daun kering yang ada di sekitar tanaman tersebut. Selain perawatan terhadap tanaman, areal perkebunan harus diupayakan lebih memiliki kelembaban yang sesuai dengan mengumpulkan kompos di bawah batang tanaman tersebut. “Upayakan pemupukan minimal pupuk sederhana atau kompos, penyemprotan terhadap hama atau serangga dan perawatan lainnya. Dengan kata lain perawatan harus disesuaikan dengan petunjuk,” jelasnya
Salah satu program yang akan diterapkan, terang Dumyati, pihaknya akan melakukan sosialisasi sistem sambung pucuk dan pemangkasan. Metode ini dapat lebih meningkatkan hasil panen masyarakat, tetapi tidak menutup kemungkinan selain dilakukan metode ini perawatan juga harus dilakukan secara terus menerus. “Dishutbun sudah menyiapkan penyuluh perkebunan melalui UPTD masing-masing kecamatan, setidaknya mereka dapat memberikan petunjuk perawatan dan pengolahan perkebunan kepada masyarakat,” terangnya
Metode sambung pucuk dan pemangkasan, jelas Dumyati, adalah sistem pemeliharaan tanaman dengan memotong bagian atas tanaman tersebut agar tidak terlalu tinggi. Dengan demikian bagian batangnya akan menimbulkan ranting. Diharapkan karena memiliki banyak ranting atau dahan tanaman tersebut akan lebih banyak lagi menghasilkan buah kopinya, untuk karet juga akan lebih banyak menghasilkan getah. “Tetapi meskipun metode ini dijalankan, harus disesuaikan juga dengan sistem perawatan agar tanaman tetap produktif,” jelas Dumyati
Ditambahkan Dumyati, untuk hasil perkebunan komoditi unggulan seperti kopi dan karet di Kabupaten Empat Lawang pada 2009 sudah terhitung meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya peningkatan mencapai hingga 15 persen. Namun peningkatan ini akan lebih maksimal jika diimbangi dengan pengelolaan yang lebih baik lagi. (mg 01)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA