Pengrajin Masih Butuh Perhatian

Sabtu, 06 Maret 2010

EMPAT LAWANG–Perkembangan pengrajin di Empat Lawang memang belum sebanyak daerah lain. Karena itu mereka masih membutuhkan perhatian yang lebih serius dari pemerintah. Keterbatasan modal yang mereka miliki sering menjadi kendala dalam melangsungkan usaha mereka.
Rendi, seorang pengrajin pencetak bata yang berada di Desa Manggilan, Kecamatan Pendopo mengatakan, ia telah berapa kali beralih profesi dari petani padi, petani kopi, bahkan pernah bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Namun, baginya tidak mendapatkan hasil sebesar penghasilan pencetak bata. “Kalau petani hanya dapat payahnya saja, uang tidak terkumpul,” keluhnya.
Senada dengan Suratman, pengrajin rotan di Tanjung Beringin, Tebing Tinggi. Ia terus menekuni usaha rotannya untuk dibuat menjadi kursi, rak, atau keranjang. Usahanya sudah cukup terkenal ke luar daerah karena pernah diikutsertakan dalam pameran.
“Dulu Disperindag mengajak saya adakan pameran, sehingga Empat Lawang punya stand. Tapi sayang tahun kemarin Disperindag tidak melibatkan usaha kami lagi,” tuturnya.
Sedangkan Zakaria, pengrajin pandai besi di Desa Pagaralam, Kecamatan Pendopo, mengeluhkan modal usahanya. “Kami ingin meminjam modal ke Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM),” ujarnya.
Ia mengetahui ada cara peminjaman modal ke Diskop UKM namun pihaknya belum mengetahui secara jelas persyaratannya.
Sementara Kepala Diskop UKM, Rudianto mengemukakan ada program bantuan kepada pengusaha kecil menengah untuk peminjaman modal lunak.
“Peminjam mengajukan proposal peminjaman dengan menyertakan surat keterangan dari kepala desa atau lurah yang menerangkan usahanya benar-benar sudah berjalan. Disamping ada beberapa persyaratan lain yang dapat dilihat langsung di kantor,” ujar Rudi. (04)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA