EMPAT LAWANG - Terobosan pemerintah untuk meningkatkan produksi kopi Empat Lawang terus berkumandang. Salah satunya dengan cara rejuvinasi, yakni pembuatan stek dengan cara menyambung atas (pucuk) pada kopi untuk pemurnian (klon) dan meningkatkan produksi kopi menjadi berkualitas. Hal ini disampaikan Bupati Empat Lawang, H Budi Antoni Aljufri (HBA) melalui Kadishutbun Dumyati Isro didampingi Kabid Perkebunan, Husin Zaini.

“Kami terapkan program rejuvinasi untuk kopi berkualitas Empat Lawang,” ujarnya.

Dikatakannya, rejuvinasi juga salah satu cara merangsang petani untuk menyebarkan mereka dan berfikir bagaimana cara meningkatkan produksi dan kualitas kopi. Nah, memang membutuhkan perawatan yang baik dengan cara terus menerus.

“Kami tidak ingin kesenjangan produksi kopi terjadi. Karena itu, petani harus rajin merawat kebun kopi. Salah satu program yang akan dilakukan ya rejuvinasi ini,”tambahnya.

Penerapan rejuvinasi telah dilakukan sejak 2009. Hanya saja tahun itu baru 19 hektar lahan yang direalisasikan. Pada 2010, telah dipersiapkan sebanyak 40 hektar untuk program ini.

“Sesuai dengan anggaran pemerintah kami siapkan 40 hektar untuk program rejuvinasi,”imbuhnya.

Berdasarkan pengalaman yang telah dipelajari, perbandingan produksi kopi menggunakan sistem rejuvinasi cukup berbeda. Kopi yang produktif menghasilkan sekitar 500 hingga 700 kg/hektar/tahun, sedangkan rejuvinasi bisa mencapai 1,2 ton/hektar/tahun. Hal ini tentu mengalami peningkatkan yang cukup signifikan. Hanya saja masih dalam proses pemrograman. Mengenai kepastian jumlah produksi harus melihat hasil yang telah didapat. Ini mesti dipantau terus menerus kelapangan. Namun, berdasarkan pengalaman sejauh ini memang dengan program rejuvinasi bisa meningkatkan produksi dan kualitas kopi.

“Programnya baru diterapkan, mudah-mudahan dalam jangka waktu dua tahun bisa dilihat perkembangan serta hasilnya,” pungkas Dumyati.(04).

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA