Belum Mengalami Perubahan yang Berarti

Senin, 14 Desember 2009


*Harga Sembako Menjelang Pergantian Tahun

Harga-harga bahan kebutuhan pokok (Sembako) di beberapa pasar Empat Lawang, seperti pasar Tebing Tinggi dan pasar kalangan Pendopo menjelang pergantian tahun ini, masih stabil.
Eko Wahyudi, Empat Lawang
HARGA sayur mayur belum terlalu banyak berubah, kecuali harga ayam mengalami sedikit kenaikan. Harga naik ini dinilai beberapa pembeli memang lazim terjadi, karena masih berlangsung musim pernikahan.
Harga sayur-mayur bisa dikatakan masih sama seperti minggu bahkan bulan lalu. Satu ikat bisa Rp 2.000 - Rp 3.000. Harga cabai variatif tergantung tempat membeli namun berkisar Rp 15 ribu - Rp 20 ribu bahkan bisa lebih. Lauk-pauk seperti ikan dan daging masih seperti pekan lalu sekitar Rp 34 ribu-Rp 36 ribu per kilogram.
“Tapi kemungkinan harga itu akan naik dalam seminggu ini. Biasa itu terjadi menjelang tahun baru,” ujar Sumar, warga Tanjung Beringin.
Menurut Sumar bisa jadi harga naik karena mentalitas pedagang yang jelek. Mereka seenaknya saja menaikkan harga dan tahu karena orang pasti membeli karena terpaksa. "Masa ada pedagang yang bilang kalau tidak mau beli masih banyak orang lain yang mau membeli," cetus Sumar menirukan ucapan pedagang.
Menjelang akhir tahun, cukup banyak libur dimanfaatkan warga bepergian. Libur natal dan tahun baru biasa dijadikan satu rangkaian libur, meskipun belum ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai hal itu.
“Mudah-mudahan bisa libur panjang, lumayan tahun baru ini dirayakan di luar kota,” ujar seorang pelajar antusias menyambut datangnya pergantian tahun.
Mengenai harga yang naik ketika hari libur karena kebutuhan konsumsi terutama daging juga meningkat. “Banyak yang mau nyate malam tahun baru,” ujar Heni, warga Kupang.
Disperindag mengaku hanya bisa melakukan survei harga dan tidak bisa mengontrol harga. "Kapasitas kami bukan menentukan harga," ujar seorang PNS di Disperindag.
"Kalau ada yang bilang harga di sini sudah seperti Jakarta, mungkin tidak sepenuhnya salah. Tetapi yang jelas kalau terus berlanjut harga seperti ini masyarakat kita yang tidak seperti masyarakat Jakarta yang akan susah sendiri," lanjutnya.
Para pembeli beragam pendapat menyikapi masalah ini. Ada yang menganggap biasa-biasa saja dan ada pula menilai tidak wajar. “Pacak-pacak pedagang tu bae,” sungut Yana, seorang warga Pasar dengan kesal.
Ia mengaku pernah menemukan dalam sehari bisa tiga kali perubahan harga. Sejumlah pedagang tidak membantah kalau harga berubah. Itu juga terjadi di beberapa pasar lain seperti pasar kalangan Pendopo. “Memang berubah. Pagi hari kami masih jual agak mahal karena sayuran masih segar. Siang hari harganya tentu turun sedikit. Nah, sore hari kami jual seadanya saja dengan harga murah daripada tidak laku,” cerita Surti, salah seorang pedagang di pasar tradisional Pendopo.(*)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA